MOTIVASI
A.
Pengertian
Motivasi
Istilah dalam
Pengertian Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation.
Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa
Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu. Secara
ringkas, Pengertian Motivasi dapat diartikan sebagai tujuan atau pendorong,
dengan tujuan sebenarnya yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam
berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara
positif ataupun negatif. Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu
perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan,
kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak
sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
Para ahli mengemukakan
pengertian dari Motivasiersebut, berikut adalah beberapa pengertian dari
beberapa ahli:
Menurut
Sardiman (2006)Pengertian Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan, Menurut Hamalik (1992) Pengertian
Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa Pengertian Motivasi dalam
belajar merupakan segala daya penggerak di dalam diri siswa yang muncul
terhadap kegiatan yang akan menjamin kelangsungan dalam belajar dan mengarahkan
pada kegiatan belajar pula sehingga terwujudnya tujuan kegiatan belajar yang
dikehendaki. Dorongan seseorang dalam belajar merupakan kekuatan mental untuk
melakukan kegiatan dalam memenuhi segala harapan dan dorongan inilah yang
menjadi pencapaian tujuan tersebut.
B.
Teori
Drive-Reinforcment.
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat
dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Misalnya promosi seorang karyawan
itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat
ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian
yang mengikuti perilaku tersebut. Teori reinforcement ini terdiri dari dua
jenis, yaitu :
1. Reinforcement
Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku,
terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2. Reinforcement
Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi
jika reinforcement negatif dihilangkan secara bersyarat.
Jadi prinsip reinforcement selalu
berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh
stimulus yang bersyarat. Demikian juga prinsip hukuman (Punishment) selalu
berhubungan dengan berkurangnya frekuensi tanggapan, apabila tanggapan
(response) itu diikuti oleh rangsangan yang bersyarat.
a. Teori
Drive
Teori ”drive” bisa
diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke
arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau
binatang. Contohnya, Freud berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada
bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya
akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Secara umum,
teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut : ketika suatu keadaan dorongan
internal muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan
mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong. Pada
manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila
dapat menyenangkan dan memuaskan. Jadi motivasi dapat dikatakan terdiri dari:
A) Suatu
keadaan yang mendorong
B) Perilaku
yang mengarah ke tujuan yang diilhami oleh keadaan terdorong
C) Pencapaian
tujuan yang memadai
D) Pengurangan dan kepusaan subjektif dan
kelegaan ke tingkat tujuan yang tercapai
Setelah
keadaan itu, keadaan terdorong akan muncul lagi untuk mendorong perilaku ke
arah tujuan yang sesuai. Pengulangan kejadian yang baru saja diuraikan
seringkali disebut lingkaran korelasi.
b. Teori
Reinforcement
Teori ini mempunyai dua
aturan pokok : aturan pokok yang berhubungan dengan perolehan jawaban –jawaban
yang benar dan aturan pokok lain yang berhubungan dengan penghilangan
jawaban-jawaban yang salah. Pengukuran dapat terjadi positif (pemberian
ganjaran untuk satu jawaban yang didinginkan ) atau negatif ( menghilangkan
satu rangsang aversif jika jawaban yang didinginkan telah diberikan ), tetapi
organisme harus membuat antara akasi atau tindakannya dengan sebab akibat.
Siegel dan Lane (1982),
mengutip Jablonke dan De Vries tentang bagaimana manajemen dapat meningkatakan
motivasi tenaga kerja., yaitu dengan:
A) Menentukan
apa jawaban yang diinginkan
B) Mengkomunikasikan
dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja.
C) Mengkomunikasikan
dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima. Tenaga kerja jika jawaban yang
benar terjadi
D) Memberikan
ganjaran hanya jika jika jawaban yang benar dilaksanakan.
E) Memberikan
ganjaran kepada jawaban yang diinginkan, yang terdekat dengan kejadiannya.
Contoh
Teori Reinforcment:
Misalkan
seorang kuli panggul di pasar tradisional, jika ia dapat mengangkut/mengirim 5
ton buah pada tiap 5 karung maka akan diberikan 2 kg buah segar oleh pemilik
toko buah tersebut.
Drive-Reinforcement
nya berbentuk reward berupa materi yang diberikan pemilik toko kepada
pekerjanya (kuli panggul).
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Sunyoto Munandar, Ashar.(2001).Psikologi Industri dan
Organisasi.Jakarta: Universitas Indonesia.
Sihotang. A. Drs. M.B.A. (2006).Menejemen Sumber Daya
Manusia .Jakarta : PT Pradnya Paramita.
0 komentar:
Post a Comment