Teknik Terapi Humanistik (Client-Centered Therapy)
Pada artikel sebelumnya,
saya telah membahas sedikit mengenai terapi humanistik. Seperti yang sudah
diketahui, dasar dari terapi humanistik adalah penekanan keunikan individu
serta menemukan perhatian pada kecenderungan alami pertumbuhan dan perwujudan
dari dirinya sendiri. Teknik pendekatan humanistik pada hakikatnya sangat
mempercayai bahwa manusia sebenarnya mempunyai potensi untuk memilih dan
membuat keputusan bagi dirinya sendiri dan lingkungan. Terapi humanistik lebih
menekankan pada pengalaman-pengalaman sadar dan "masa kini", bukan
masa lampau.
Pada artikel kali ini, saya
akan membahas mengenai salah satu bentuk teknik terapi humanistik yaitu client-centered
therapy atau person-centered therapy. Client-centered
therapy atau dapat diartikan sebagai terapi yang berpusat pada klien
awalnya digunakan oleh Carl Rogers pada tahun 1942. Terapi tersebut membantu
pasien untuk lebih menyadari dan menerima dirinya sendiri dengan menciptakan
kondisi-kondisi penerimaan dan penghargaan dalam hubungan terapeutik. Fokus
dari terapi ini adalah klien. Terapis tidak memimpin atau mengarahkan jalannya
terapi alias nondirektif.
Rogers
mengemukakan enam syarat client-centered therapy :
·
Terapis menghargai tanggung jawab klien
terhadap tingkah lakunya.
·
Terapis mengakui bahwa klien memiliki
dorongan menuju independensi dalam dirinya, dan terapis menggunakan kekuatan
dorongan tersebut.
·
Menciptakan suasana yang hangat dan kliien
diberikan kebebasan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan sesuai
keinginannya.
·
Membatasi tingkah laku, tetapi bukan sikap.
·
Terapis membatasi kegiatannya untuk
menunjukkan penerimaan dan pemahaman terhadap emosi yang diungkapkan klien.
·
Terapis tidak boleh bertanya, menyelidiki,
menyalahkan, memberikan penafsiran, memberi nasihat, membujuk atau meyakinkan
kembali.
Teknik
ini menjadi salah satu teknik favorit saya karena "memanusiakan
manusia", dan memberikan kebebasan bagi klien untuk dapat mengatasi
masalah dan membuat keputusan sendiri dengan "sedikit" bantuan dari
terapis. Sekian sedikit ulasan saya mengenai salah satu teknik terapi
humanistik yaitu client-centered therapy.
Referensi
:
Riyanti,
D.B.P., Prabowo, H. (1998). Psikologi umum 2. Depok: Universitas
Gunadarma
Semiun,
Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Post a Comment