Monday, May 11, 2015



SELF DIRECTED CHANGES

1. Bagaimana cara meningkatkan kontrol diri

Dalam meningkatkan  kontrol-diri, beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :

à Global Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.

à Abstrac listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.

à High-level categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.

Beberapa hal diatas dapat diterapkan pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan kontrol-diri.


2.Bagaimana cara menetapkan suatu tujuan

Cara motivasi dengan menetapkan dasar-dasar tujuan merupakan hal yang sangat penting. Dan merupakan cara membangun motivasi diri yang biasa digunakan untuk mencapai Motivasi belajar dasar-dasar pengaturan tujuan untuk jangka pendek dan jangka panjang merupakan suatu cara untuk meningkatkan motivasi yang baik.
Cara yang baik untuk mencapai tujuan adalah dengan memiliki daftar harian dan mingguan terhadap semua tujuan. Dengan melakukan ini, kita akan selalu dalam posisi yang semakin dekat dengan rencana tujuan hidup kita. Setiap hari akan memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan kita.
     Atau mungkin berikut ini mungkin beberapa langkah yang bisa membantu kamu :

            Pastikan bahwa itu yang benar-benar kamu inginkan.
Saat menentukan Tujuan, pastikan bahwa itu sesuai dengan nilai-nilai hidup kamu. Yakinkan bahwa itu benar-benar berasal dari dalam diri kamu, bukan orang lain.

            Gunakan statement positif.
Ekspresikan tujuan kamu secara positif. Contohnya : “saya lulus kuliah tepat waktu (4 tahun)” daripada menggunakan “jangan sampai lulus lebih dari 4 tahun”.

             Gunakan kalimat bahwa kamu seakan-akan sudah mencapainya.
Contohnya : “Pada tahun 2017 saya sudah mempunyai 10 cabang restaurant di seluruh Indonesia”

            Buat prioritas.
Saat kamu menetapkan beberapa tujuan, beri skala prioritas. Hal ini akan membantu kamu menentukan tujuan mana yang harus dicapai lebih dahulu. Untuk lebih detail nanti akan kita bahas dalam posting yang lebih mendalam

            Tulis tujuan kamu.
Salah satu rahasia orang-orang sukses adalah menulis setiap tujuan mereka. Saat kita mulai menuliskannya maka secara tidak langsung hal ini akan membantu kita mewujudkannya. Menuliskan sesuatu akan membantu mengklarifikasi pemikiran dan mengkristalkan gagasan kamu.

    “lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan LAKUKAN SEKARANG”.
Yah, inilah saah satu kata ajaib yang saya temukan saat mendirikan Senyum Community. Saat saya memulainya, saya mempunyai tujuan besar, namun ternyata saya sadar untuk mendapatkan suatu yang besar ki ta harus memulai mendapatkan yang lebih kecil dahulu. Think Big, Start small!

            Tentukan tujuan berdasarkan proses, bukan hasil akhir.
Berhati-hatilah dalam menentukan tujuan. tidak semua yang kita inginkan dapat tercapai. Kegagalan adalah hal yang lumrah. Saat kita hanya mengingkan hasil akhir maka kita akan kurang menghargai dari proses yang telah kita lakukan. hal inilah yang terkadang membuat sebagian orang stress maupun depresi. Hargai setiap capaian yang telah kamu lakukan, karena saat kamu sudah memulai untuk menetapkan tujuan sebenarnya kamu sudah merupakan bagian dari tujuan kamu tersebut.

    Gunakan rumus SMART.
Tentukan tujuan dengan Spesific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat dicapai), Relevant (relevan), time bound (dibatasi waktu).


3. Bagaimana menyusun konsekuensi yang efektif

Arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional, dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.


4. Bagaimana menetapkan rencana interfrensi

v  Intervensi kreatif atas dasar ilmu pengetahuan yang ada.

Pola ini dimaksudkan menciptakan suatu model intervensi berdasarkan atas ilmu pengetahuan yang ada. Dengan demikian konsultan berusaha menciptakan model intervensi yang kreatif dalam mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang ada dan yang dikuasainya. Umpamanya, konsultan mau menerapkan model tim bilding berdasarkan dari sisi ilmu pengetahuan lain. Maka konsultan mengembangkan model-model tim bilding dari sisi ilmu tersebut. Dari pengembangan model dari ilmu pengetahuan lainnya ini, maka akan diperoleh model intervensi yang lain dari sebelumnya. Dengan sendirinya suatu kesulitan yang mungkin timbul adalah usaha untuk menciptakan model baru ini. Setiap praktika konsultan akan diciptakan model baru yang berbeda dari model sebelumnya, kreativitas memang sulit akan tetapi menarik bagi yang menyenanginya.

v  Penambahan atas teori dasar yang ada.

Dalam pola ketiga ini bentuk intervensinya memberikan tambahan kepada teori dasar yang sudah ada. Dengan kata lain konsultan menciptakan teori dan metodologi baru yang menambah, mengembangkan, dan memperbaiki teori dasar yang ada. Pola ini sebenarnya jarang dan sulit dilakukan oleh konsultan. Sebenarnya pola intervensi ini demanding, karena konsultan selain mengamalkan praktika konsultasi diapun melakukan riset di bidangnya. Sehingga mampu menemukan model-model baru. Suatu contoh yang sangat baik tentang pola ketiga ini ialah usaha-usaha yang dilakukan oleh Kurt Lewin yang terkenal sampai sekarang dengan sebutan action research.



5.Apa saja yg dilakukan dalam peroses evaluasi

à Tahapan sebelum mengadakan evaluasi
Terdapat urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yaitu:
v  Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal.Konsep perlu direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
v    Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
            Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi.. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.

Sumber:
Adult Learners’ Metacognitive Behavior in Higher Education. dalam Adult Learning: a Reader. Edited by Sutherland, Peter. London:
http://www.bloggerpemula.info/cara-pentingnya-menetapkan-alasan-tujuan-membuat-blog/

0 komentar:

Post a Comment