JOB ENRICHMENT
A.
Pengertian
Kepuasan kerja
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ketidakpuasan merupakan titik awal dari
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi seperti kemangkiran, konflik
manager-pekerja dan perputaran karyawan. Dari sisi pekerja, ketidakpuasan dapat
menyebabkan menurunnya motivasi, menurunnya moril kerja, dan menurunnya
tampilan kerja baik.
Job enrichment adalah
memperluas rancangan tugas untuk memberi arti lebih dan memberikan kepuasan
kerja dengan cara melibatkan pekerja dengan pekerjaan perencanaan,
penyelenggaraan organisasi dan pengawasan pekerjaan sehingga job enrichment
bertujuan untuk menambah tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menambah
hak otonomi dan wewenang merancang pekerjaan dan memperluas wawasan kerja.
Job enrichment dapat
meningkatkan otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya. Misalnya seorang
petugas di dalam melakukan pekerjaannya sebelum diatur oleh suatu prosedur yang
ketat, di mana dia tidak di berikan wewenang atau hak untuk memilih metode yang
dia anggap paling efektif, untuk memilih bahan-bahan yang di butuhkan, atau
untuk mengatur pekerjaannya. Perubahan ini akan memberikan tantangan yang lebih
besar bagi dia dan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
produktifitasnya.
B.
Langkah-Langkah Job Enrichment
Begitu banyak pekerjaan
sangat membosankan dan monoton dan apa yang dapat dilakukan untuk membuat
pekerjaan yang ditawarkan lebih memuaskan, dengan mengurangi biaya perekrutan,
meningkatkan retensi staff yang berpengalaman dan memotivasi mereka untuk
tampil di tingkat yang tinggi. Salah satu faktor kunci dalam design pengayaan
pekerjaan (job enrichment) menurut Stphen P. Robbins (2003), sebagai berikut:
1.
Menggabungkan
Tugas
Gabungan berbagai bentuk
aktivitas kerja untuk memberikan yang lebih menantang dan kompleks pada tugas
pekerjaan. Hal ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan berbagai macam
keterampilan, variasi tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa lebih bermakna
dan penting. Hal ini meningkatkan keanekaragaman dan identitas tugas.
2.
Menciptakan Unit
Kerja Alami
Salah satu cara
memperkaya pekerjaan adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami dimana
pegawai mendapatkan kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa tugas
pekerja dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya. Kenaikan
pekerjaan pada setiap pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja akan
meninjau pekerjaannya yang berarti dan penting yang tidak begitu relevan dan
membosankan.
3.
Menampilkan
Hubungan Pelanggan
Pekerja sangat jarang
kontak dengan pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan tersebut dapat
dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat. Hal ini
meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
4.
Memperluas
Pekerjaan Vertikal
Ketika kesenjangan
(gap) antara “melakukan” dan “mengontrol” dikurangi “vertical loading” terjadi,
khususnya tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung jawab manajemen
sekarang didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik, pekerja merasa
tanggung jawab personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak dari usaha
mereka.
5.
Membuka Saluran
Feedback
Dengan meningkatkan
umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya mereka menyamakan
pekerjaannya, tetapi hanya dengan memeperbaiki kinerja mereka, memperburuk atau
mengulang pada tingkat yang tetap. Idealnya umpan balik ini menyangkut kinerja
yang dapat diterima langsung seperti pekerja melakukan pekerjaannya dan perlu
kebiasaan dasar manajemen.
C.
Pertimbangan Melakukan Job Enrichment
Agar perusahaan dapat
terus hidup dan bertahan lama, maka pekerja yang bekerja untuk perusahaan
tersebut perlu diberikan program redesign pekerjaan seperti job enrichment.
Dengan job enrichment, produktivitas pekerja bisa ditingkatkan sehingga pekerja
tidak merasa monoton dengan pekerjaannya. Para pemegang kekuasaan perlu cermat
dalam melihat siapa saja pekerja yang berpotensi dan perlu mendapatkan program
job enrichment.
Ada lima dimensi inti
dari sebuah pekerjaan yang mempengaruhi job enrichment biasanya memberikan
kontribusi kepada orang-orang yang menikmati pekerjaan menurut Greenberg dan
Baron:
1.
Skill Variety
Meningkatkan
jumlah individu keterampilan yang digunakan ketika melakukan pekerjaan.
2.
Task Identity
Mengaktifkan
orang untuk melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
3.
Task Significance
Memberikan
pekerjaan yang memiliki dampak langsung terhadap organisasi atau para stakeholder.
4.
Autonomy
Meningkatkan
tingkat pengambilan keputusan, dan kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika
pekerjaan selesai.
5.
Feedback
Meningkatkan
jumlah pengakuan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan
hasil karya orang.
Daftar Pustaka:
Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INT AN SEJATI.
Marihot, Manullanh M.M., M.Sc, Drs. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta :Gajah Mada University Press
Wijayanto, D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Daftar Pustaka:
Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INT AN SEJATI.
Marihot, Manullanh M.M., M.Sc, Drs. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta :
Wijayanto, D. (2012). Psikologi manajemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
0 komentar:
Post a Comment