Monday, October 21, 2013



Cinta Kasih Manusia Menurut Agama Dan Negara

A.    Cinta Kasih Menurut Agama
Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta sangat mudah dipahami apabila tidak dikaitkan dengan agama. Dalam kehidupan, cinta menampakan diri dalam bentuk apapun. Terkadang seseorang mencintai dirinya sendiri dan orang lain. Atau keluarga, harta, Allah dan Rasul/Berbagai bentuk cinta dapat kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.
Dalam agama islam cinta dapat diartikan sebagai kasih sayang. Dan kasih sayang itu memunyai tingkatan tingkatan yang berbeda. Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat renda aanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

1.      Cinta Tingkat Tinggi
  • Cinta Kepada ALLAH
Cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Dan didalam rukun iman pun percaya kepada Allah adalah rukun yang pertama. Maka dari rukun itu kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah sangat penting. Dalam firman Allah di dalam Al-Quran Dijelaskan
 Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi penyanyang. ( Qs. Ali- Imran 3:31)
Didalam Firman Allah tersebut bahwa ditegaskan bahwa selain kita harus percaya dan mencintai Alaah SWT kita haru melaksanakn Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya maka niscaya Allah akan mencintai dan menghapus dosa dosa kita semua.
Sholat dapat sebagai jalan untuk menambah kecintaan kita kepada Allah SWT.
  • Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, adalah tingkatan cinta yang paling tinggi kedua setelah cinta kepada pada pencipta kita yaitu Allah SWT. Selain kita mempercayai Rasul Sebagai utusan Allah SWT kita pun harus cinta kepada Rasul karena selain sebagi pemimpin dan utusan. Rasul pun harus dijadikan sebagai panutan dan contoh kita apabila melaksanakan suatu kegiatan. Selain itu pula menagapa kita harus mencitai Rasul karena Rasul adalah sosok sebagai seseorang yang sempurna bagi manusia. Entah itu dapat dilihat dari tingkah baiknya, tingkah laku, moral maupun berbagai sifat luhur lainya. Allah Berfirman dalam Al-quran

Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguh­nya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir. (Qs: Ali-Imran 3:34)

Dalam ayat diatas selain kita harus taat kepada pencipta kita yaitu Allah SWT kita pun harus taat kepada Rasul, dan apabila kita berpaling dari salah satu dari mereka maka kita termasuk adalah orang orang kafir.


2. Cinta Tingkat Menengah
  • Cinta Kepada Orang Tua
Cinta Kepada Orang Tua, awalnya sudah sangat umum untuk kita semua. Karena pasti setiap anak akan cinta sekali kepada orang tua nya karena orang tua adalah orang yang sangat dekat sekali dengan kita disaat kita susah, senang, gembira, sedih orang tua selalu ada entah itu ayah atau ibu kita. Cinta kepada orang tua ini adalah cinta yang ada karena hubungan Fisiologis seperti hubungan ibu dengan anak serta hubungan ayah dengan anaknya. Seperti apa yang ada di dalam firman Allah.

“Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakana kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (Q.S Al-Isra [17]:23-24)

Di ayat tersebut Kita dapay menyimpulkan jangan lah kita membangkak kepada orang tua dan kita harus menuruti perintah orang tua kita karena jika kita menyanyanginya dengan penuh kasih sayang kita akan di tempatkan sebagai orang yang mulia di Sisinya.

  • Cinta Kepada Suami/Istri Dan Keluarga
Cinta kepada suami/istri termasuk cinta lanjutan, mengapa disebut cinta lanjutan karena cintanya dilanjutkan kedalam hubungan yang serius melalui jalan atau proses perkawinan. Dan diri cinta itulah akan terlahir cinta baru yaitu cintanya kepada keluarga dan keluarganya tersebut akan di bimbing untuk menjadi keluarga yang bahagia, keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ( Qs: Ar-Rum 30:21 )
Secara tidak langsung Allah SWT telah menciptakan kita untuk berpasang pasangan dari jenis kita masing-masing. Dan kita diberikan rasa kasih sayang kepada pasangan kita tersebut untuk membangun keluarga baru yang lebih baik.
Cinta Kelurga sangat indah rasanya jika saling menayangi satu sama lain
  • Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian, ketentraman serta keharmonisan dengan orang lain, setiap manusia harus menghilangkan sifat egois atau ingin menang sendiri dan juga membatasi rasa cintanya kepada diri sendiri. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka terhadap diri sendiri. Dan selain itu allah berfirman bahwa kita semua ini adalah saudara antara satu dengan sama lain. Manusia pula adalah makhluk sosial makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan makhluk yang perlu bantuan orang lain, maka dari situ kita dapat belajar satu kesimpulan yaitu kita harus mengerti dan mencintai satu sama lain, agar kita dapat menolong satu sama lain dengan saudara-saudara kita disana. Dan itulah gunanya jika kita mencintai kepada sesama manusia.



3. Cinta Tingkat Rendah
  • Cinta Diri Sendiri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia mencintai sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Dan sebaliknya dia akan membenci sesuatu yang membuat hidupnya sedih atau terancam mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan dirinya.

  •  Cinta Harta Dan Jabatan
Cinta harta dan jabatan akan kita sering temukan di dunia nyata selama hawa nafsu manusia tidak dapat ditahan oleh kita sendiri. Harta dan jabatan adalah sifat sementara di dunia kita. Dan sifatnya permanen dalah ibdah dan amal kita yang akan dibawa samapi akhir hayat kita nanti. Maka dari itu kita harus mengurai cinta kepada kita harta dan jabatan. Kita boleh memperbanyak harta tetapi kita tidak boleh sombong dan riba karena itu akan menjatuhkan kita nanti dialam kubur kelak. Allah SWT pun tidak suka kepada hambanya yang terlalu tergila kepada jabatan serta hartanya, apalgi hartanya tesebut bukan dari rezeki yang halal.


B.     Cinta Kasih Menurut Negara
Cinta kasih menurut negara adalah, jiwa ragadan semanggat kita di tuangkan atau ditujukan kepada negara kita. Tidak hanya melalui peperangan ataupun pertempuran darah untuk kita dapat mebuktikan kecintaan kita terhadap negara kita.tetapi kita dapat mebuktikan kecintaan kita kepada negara dengan cara menunjukan ketertiban kita yaitu melaksanakak aturan aturan di negera kita di daerah manupun kita tinggal.
Di indonesia kita sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang telah di atur oleh Undang-Undang Dasar Negara 1945, di dalam UUD tersebut kita empunya banyak kewajiban dan banyak hak kita sebagai warga negera Republik Indonesia. Selain itu pula kita umumnya hanya melaksanakan hak kita saja teteapi kita lupa melaksanakan kwajiban sebagai warga negara.
Dapat disimpulakan bahwa cinta kasih menurut negara adalah,kita rela melakukan apa saja demi kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan yang sudah kita genggam selama ini. Dan tak lupa kita sebagai warga negara yang bijak dan taat kita harus melakukan semua kewajiban kita. Dan kita pun haru menggunakan hak kita sewajarnya sebagai warga negara Indinesia yang baik.

C.     Contoh Kasus
Disini Saya akan mengambil kasus tentang Cinta kasih kepada negara. Kasus nya ini berada pada zaman penjajahan koloni belanda. Dimana para pejuang terus berjuang untuk satu tujuan, untuk satu mimpi yaitu tujuan mereka semua adalah meraih dan mendapatkan kemerdekaan yang bebas dari penjajahana koloni belanda.
Mereka tak pernah untuk selalu mengucurkan keringat, air mata bahkan darah yang terus berjatuhan di bumi pertiwi ini. Tanpa dibayar pun mereka rela, tanpa mendapat imbalan makanan, minuman bahkan uang merek tetap berjuang utnuk bangsa ini agar dapat meraih kemerdekaanya. Dan akhirnya usaha mereka pun tidak sia sia, Indonesia dapat merdeka dan bebas dari penjajahan Belanda. Itulah semanggat cinta mereka kepada bangsa dan negara Repubublik Indonesia.
Pejuang yang tak lelah untuk terus berjuang

D.    Kesimpulan.
Dari Pengertian diatas Tentang Cinta Kasih dimata Agama dan di mata Negara serta contoh kasus yang berada diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kasih tidak memandang siapa dia, dari mana asal dia, dan untuk apa kita mencintai dia. Cinta hanya turun dari mata ke hati lalu otak merespon apakah pantas dia untuk di cintai atau tidak.








0 komentar:

Post a Comment